Langsung ke konten utama

karet

 



ketik di sini -lambertusahen@yahoo.com 29/07/09 22:24Kakao









Sumber karet sekarang





Pohon karet para pertama kali hanya tumbuh di Amerika Selatan, namun setelah percobaan berkali-kali oleh Henry Wickham, pohon ini berhasil dikembangkan di Asia Tenggara, di mana sekarang ini tanaman ini banyak dikembangkan; sekarang Asia merupakan sumber karet alami.





Lebih dari setengah karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa juta ton karet alami masih diproduksi setiap tahin, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer.





Karet hypoallergenic dapat dibuat dari Guayule. Eksperimen awal dari pengembangan karet sintetis membawa ke penemuan Silly Putty. Karet alami seringkali divulkanisasi, seubah proses yang memanaskan karet dan ditambah belerang untuk meningkatkan "resilience" dan elastisitas. Proses vulkanisasi meningkatkan durabilitas dan penggunaan karet dari 1830-an sampai sekarang. Pengembangan sukses vulkanisasi dihubungkan dengan Charles Goodyear.





Morfologi Tanaman Karet





Tanaman karet berasal dari bahasa latin yang bernama Havea brasiliensis yang berasal dari Negara Brazil. Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman karet alam dunia. Padahal jauh sebelum tanaman karet ini dibudidayakan, penduduk asli di berbagai tempat seperti: Amerika Serikat, Asia dan Afrika Selatan menggunakan pohon lain yang juga menghasilkan getah. Getah yang mirip lateks juga dapat diperoleh dari tanaman Castillaelastica (family moraceae). Sekarang tanaman tersebut kurang dimanfaatkan lagi getahnya karena tanaman karet telah dikenal secara luas dan banyak dibudidayakan. Sebagai penghasil lateks tanaman karet dapat dikatakan satu-satunya tanaman yang dikebunkan secara besar-besaran (Nazarudin, dkk: 1992). Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 meter. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi diatas. Dibeberapa kebun karet ada beberapa kecondongan arah tumbuh tanamanya agak miring kearah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks. Daun karet terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun. Panjang tangkai daun utama 3-20cm. Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10cm dan pada ujungnya terdapat kelenjar. Biasanya ada tiga anak daun yang terdapat pada sehelai daun karet. Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan ujung meruncing, tepinya rata dan gundul. Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Jadi jumlah biji biasanya ada tiga kadang enam sesuai dengan jumlah ruang. Ukuran biji besar dengan kulit keras. Warnaya coklat kehitaman dengan bercak-bercak berpola yang khas. Sesuai dengan sifat dikotilnya, akar tanagaman karet merupakan akar tunggang. Akar ini mampu menopang batang tanaman yang tumbuh tinggi dan besar. Lebih lengkapnya, struktur botani tanaman karet ialah tersusun sebagai berikut (APP,2008):





 






  • Divisi : Spermatophyta


  • Subdivisi : Angiospermae


  • Kelas : Dicotyledonae


  • Ordo : Euphorbiales


  • Famili : Euphorbiaceae


  • Genus : Hevea


  • Spesies  : Hevea brasiasiliensis





Jarak Tanam





Produktivitas satuan luas dipengaruhi oleh jarak tanam dan kerapatan tanaman, disamping faktor-faktor yang lainya. Jarak yang lebih sempit akan berdampak negative dengan beberapa kelemahannya. Beberapa kerusakan yang akan terjadi akibat jarak yang lebih sempit adalah:






  • Kerusakan mahkota tajuk oleh angin


  • Kematian pohon karena penyakit menjadi lebih tinggi


  • Tercapainya lilit batang sadap lebih lambat


  • Hasil getahnya akan berkurang





Oleh sebab itu, dalam melakukan penanaman, sangat tidak dianjurkan terlalu rapat jarak antara satu pohon dengan pohon yang lainnya. Maka dewasa ini kepadatan kerapatan pohon setiap hektarnya tidak melebihi dari jumlah 400 sampai dengan 500 pohon. Hal itu berarti jarak tanamnya perhektar adalah 7x3 m, 7, 14x 3, 33 m atau 8x2,5 m.





Bibit





Usaha peningkatan produktivitas tanaman karet baik pada tingkat perusahaan swasta maupun secara nasional, harus dilaksanakan dengan menanam klon-klon unggulan terbaru pada saat penanaman baru ataupun pada saat peremajaan.





Klon adalah keturunan yang diperoleh secara pembiakab vegetatif suatu tanaman . sehingga, cirri-ciri darti tanaman tersebut sama persis dengan tanaman induknya.. Klon-klon anjuran yang dianjurkan untuk digunakan pada saat okulasi maupun penanaman bibit unggul adalah bahan tanaman karet. Adapun bahan tanaman yang dianjurkan adalah: Klon GT1, Klon PR 107, Klon PR 228, Klon PR 261, Klon PR 300, Klon PR 255, Klon PR 303, Klon AVROS 2037, Klon BPMI.





Rekomendasi klon karet





Asosiasi penelitian dan perkebunan Indonesia pada tahun 2000 merekomendasikan sebagai berikut: Sistem rekomendasi klon karet 1999-2001, disesuaikan dengan undang-undang no 12 tahun 1992 tentang sistem budidaya tanaman. Rekomendasi klon unggulan dikelompokan menjadsi dua, yaitu: Kelompok klon anjuran komersil Kelompok klon anjuran harapan Kon anjuran komeresil dibagi menjai 3 yaitu:






  • Klon penghasil lateks


  • Klon penghasil lateks-kayu


  • Klon penghasil kayu





Sedangkan klon anjuran harapan terdiri dari beberapa klon yaitu:






  • IRR 2


  • IRR5


  • IRR13


  • IRR17


  • IRR21


  • IRR24


  • IRR41


  • IRR42


  • IRR54


  • IRR1OO


  • IRR104


  • IRR105


  • IRR107


  • IRR111


  • IRR 118





Penyadapan





Pemungutan hasil tanaman karet disebut penyadapan karet. Penyadapan merupakan salah satu kegiatan pokok dari pengusahaan tanaman karet. Tujuan dari penyadapan karet ini adalah membuka pembuluh lateks pada kulit pohon agar lateks cepat mengalir. Kecepatan aliran lateks akan berkurang apabila takaran cairan lateks pada kulit berkurang Kulit karet dengan ketinggian 260 cm dari permukaan tanah merupakan bidang sadap petani karet untuk memperoleh pendapatan selama kurun waktu sekitrar 30 tahun. Oleh sebab itu penyadapan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merisak kulit tersebut. Jika terjadi kesalahan dalam penyadapan, maka produksi karet akan berkurang(santosa, 1986) Untuk memperoleh hasil sadap yang baik, penyadapan harus mengikuti aturan tertentu agar diperoleh hasil yang tinggi, menguntungkan, serta berkesinambungan dengan tetap memperhatiakan factor kesehatan tanaman





 














Komentar

Postingan populer dari blog ini

penyakit tanaman

  KOTA PUTUSIBAU KOTA IMPIANKU BUDIDAYA DAN TUMBUH-TUMBUHAN SERTA LAPORAN TUGAS abcd hubungi saya amaryllis anggrek anglaonema Asrama politeknik tonggak equ... bab1 kelapa sawit bawang merah III. MEMBUKA KEBUN inpara dan inpari inpara, inpari, ciherang dan ... Jahe kakao Jenis komoditi kakao ketik di sini -lambertus ahen 03/10/09 21:58   http://lambertusahen.blogspot.com PENYAKIT TANAMAN  KUBIS PLANT DISEASE SPROUTS OLEH : LAMBERTUS AHEN BY: Lambertus AHEN NIM : B0732009 NIM: B0732009 BUDIDAYA  TANAMAN PANGAN FOOD CROPS CULTIVATION LATAR BELAKANG BACKGROUND Kubis , kol , kobis , atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk tumbuhan sayuran daun yang populer. Cabbage, cabbage, kobis, or kobis round is the name given to plants popular leaf vegetable. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica oleracea Plants by scientific name Brassica oleracea L . Kelompok Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. L. The group is utilized capitata leaves to

tanaman kakao(theobroma cacao)

BAB I PENDAHULUAN   1.       Latar Belakang             Tanaman Kakao (Theobroma cacao) merupakan komoditi Perkebunan Primadona, hal ini tergambar dari banyaknya permintaan bibit Kakao yang bermutu dari petani/kelompok tani. Hal ini didukung oleh banyak potensi lahan yang cocok secara ekologis untuk tanaman ini disamping harga yang cukup stabil dan baik sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani/masyarakat pertanian. Sesuai dengan sifat tumbuhnya tanaman Kakao memerlukan pelindung maka dapat dikembangkan pada lahan-lahan yang ada tanaman kelapa, karet, lamtoro sekaligus dalam rangka meningkatkan produktifitas lahan usaha tani. Dalam usaha tani Kakao membutuhkan teknik budidaya yang baik dan benar agar memperoleh produksi yang optimal, juga memperhatikan kondisi lingkungan dan agroklimat di lokasi pembukaan kebun kakao harus sesuai dengan kebutuhan tanaman kakao.             Kehidupan manusia modern saat ini tidak terlepas dari berbagai jenis makanan yang salah satu

Salinan kopi

CHAPTER I INTRODUCTION 1. Background Coffee plants are very familiar plants in the garden area of rural population in Indonesia. If the potential of this powerful we can use it is not difficult to make these commodities become a mainstay in the plantation sector. Just need a little touch of the right technical cultivation, shall we optimistically hope into reality. Coffee is one of the plantation commodity that has a real contribution in the national economy, that is as foreign exchange earners, farmers' income sources, producing industrial raw materials, job creation and regional development. Of the total area of 1302 million hectares in 2005, most (95.96%) worked in the form of smallholders and the remainder (4.04%) worked in the form of large estates. Position indicates that the role of farmers in the development of national economy is still quite dominant. Planting coffee grown mostly Robusta covering 1,191,557 ha (91.5%) and Arabica coffee area of 110,486 ha (8.95%) (