BAB II
TINJAUAN
LITERATUR
Klasifikasi Kelapa Sawit:
Tanaman Kelapa Sawit diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Embryophyta Siphonagma
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledonae
Famili :
Arecaceae
Subfamili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Species :
1.E.GuinensisJacq
2.E.Oleiofera (H.B.K) Cortes
3.
E. Odora
Tanaman kelapa sawit termasuk kedalam famili
Palmae dan subkelas Monocotyledoneae. Spesies lain dari genus Elaeis adalah
yang dikenal sebagai kelapa sawit Amerika Latin. Beberapa varietas unggul
yang ditanam adalah : Dura, Pisifera dan Tenera.
Morfologi kelapa sawit adalah sebagai berikut: 1.Akar
Tanaman kelapa sawit memiliki jenis
akar serabut. Akar utama akan membentuk akar sekunder, tertier dan kuartener.
2. Batang
Batang kelapa sawit berbentuk silinder dengan diameter sekitar 20–75 cm. Tinggi
batang bertambah sekitar 45 cm per tahun. Dalam kondisi lingkungan yang sesuai
pertambahan tinggi dapat mencapai 100 cm per tahun.
3. Daun
Susunan daun kelapa sawit membentuk
susunan daun majemuk. Susunan ini menyerupai susunan daun pada tanaman kelapa.
Panjang pelepah daun sekitar 7,5–9 m. Jumlah anak daun pada setiap pelepah
berkisar antara 250–400 helai. Produksi pelepah daun selama satu tahun mencapai
20–30 pelepah.
4. Bunga Tanaman kelapa sawit merupakan
tanaman berumah satu. Rangkaian bunga jantan terpisah dengan rangkaian bunga
betina. Umumnya tanaman kelapa sawit melakukan penyerbukan silang.
5. Buah
Buah terkumpul di dalam tandan. Dalam satu
tandan terdapat sekitar 1.600 buah. Tanaman normal akan menghasilkan 20–22
tandan per tahun. Jumlah tandan buah pada tanaman tua sekitar 12–14 tandan per
tahun. Berat setiap tandan sekitar 25–35 kg. Secara anatomi buah kelapa sawit tersusun
dari: a. Pericarp atau daging buah.
Pericarp terdiri dari: - Mesokarp, yaitu kulit luar buah
yang keras dan licin. - Mesokarp, yaitu bagian daging buah
yang berserabut. Mesokarp merupakan bagian yang mengandung minyak dengan
rendemen paling tinggi.
b. Biji yang tersusun dari : - Endokarp (tempurung) yang
merupakan lapisan keras dan berwarna hitam. - Endosperm (kernel) yang berwarna
putih. Kernel akan menghasilkan minyak inti atau palm kernel oil. http://dewi12kartika.wordpress.com/2008/11/18/tanaman-kelapa-sawit/
Nitrogen atau Zat lemas adalah sebuah unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki lambang N
dan nomor atom
7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan
merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan
unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas,
tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen adalah 78,08% persen dari atmosfir Bumi dan terdapat
dalam banyak jaringan hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti
asam amino,
amoniak,
asam nitrat,
dan sianida.
Nitrogen adalah zat non logam, dengan
elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5 elektron di kulit terluarnya. Oleh karena
itu trivalen dalam sebagian besar senyawa. Nitrogen mengembun pada suhu 77K
(-196oC) pada tekanan atmosfir dan membeku pada suhu 63K
(-210oC). http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen2009.
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani
Nitron berarti "soda asli", "gen",
"pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada
1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap.
Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran
telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir
abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph
Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara
telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine
Lavoisier sebagai azote, bermaksud "tak bernyawa".
Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis
dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman
Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam nitrat
sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam
nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya
untuk melarutkan emas.
Kegunaan senyawa nitrogen dalam bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya
ialah dalam bentuk kalium nitrat,terutama dalam penghasilan serbuk
peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan juga stok makanan
ternak kimia.
Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3)
walaupun hidrazina (N2H4)
juga banyak ditemukan. Amonia bersifat basa dan terlarut
sebagian dalam air
membentuk ion
ammonium (NH4+).
Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan membentuk ion ammonium dan amida (NH2-);
keduanya dikenal sebagai garam amida dan nitrida (N3-),
tetapi terurai dalam air.Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal atau
ganda dinamakan amina. Rantai, cincin atau
struktur hidrida nitrogen yang lebih besar juga diketahui tetapi tak stabil.
Nitrogen merupakan unsur kunci dalam asam amino
dan asam nukleat,
dan ini menjadikan nitrogen penting bagi semua kehidupan. Protein
disusun dari asam-asam amino, sementara asam nukleat menjadi salah satu
komponen pembentuk DNA
dan RNA.
Polong-polongan,
seperti kedelai,
mampu menangkap nitrogen secara langsung dari atmosfer
karena bersimbiosis
dengan bakteri
bintil akar.
Ada 2 isotop Nitrogen yang stabil yaitu: 14N
dan 15N. Isotop yang paling banyak adalah 14N (99.634%),
yang dihasilkan dalam bintang-bintang dan yang selebihnya adalah 15N.
Di antara sepuluh isotop yang dihasilkan secara sintetik, 1N
mempunyai paruh waktu selama 9 menit dan yang selebihnya sama atau lebih kecil
dari itu.
Ada
beberapa fungsi nitrogen pada tanaman adalah sebagai berikut (Anonim,2004c):
1. Nitrogen merupakan suatu bagian dari sel hidup dan bagian utama dari semua
protein, enzim dan proses metabolik yang
disertakan pada sintesa dan perpindahan energi.
2. Nitrogen merupakan bagian dari kloro_l, pewarna hijau dari tanaman yang bertanggung jawab terhadap
fotosintesis.
3. Nitrogen membantu tanaman mempercepat pertumbuhannya, meningkatkan
produksi bibit dan buah serta memperbaiki kualitas daun dan akar.
Siklus nitrogen cukup komplek, 79 persen atmosfer
tersusun atas nitrogen bebas dan paling tidak sejumlah yang sama nitrogen
terikat pada litosfer . Resevervoir yang besar ini tidak dapat digunakan secara
langsung oleh tanaman. Pada konteks ini, mikroorganisme memegang peranan
penting.
Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman
kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa
akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan
aerasi.
Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua
dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan
tanaman salak,
hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman
diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah
yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.
Bunga
jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin)
dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi
penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara
bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril
sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul
digunakan sebagai tetua jantan.
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah
tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari
tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan
buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free
fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.
Buah terdiri dari tiga lapisan:
Eksoskarp, bagian
kulit buah berwarna kemerahan dan licin.Mesoskarp, serabut
buahEndoskarp, cangkang
pelindung inti
Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma
dan embrio
dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada
kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan
bakal akar (radikula).
Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik
di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian
0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim
dengan curah hujan stabil,
2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan
tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memperngaruhi perilaku
pembungaan dan produksi buah sawit.
Iklim yang baik untuk kelapa sawit yang baik adalah sebagai berikut:
1.
Secara alami kelapa sawit hanya dapat tumbuh di daerah tropis. Tanaman ini dapat
tumbuh ditempat berawa (swamps) di sepanjang bantaran sungai dan di
tempat yang basah.
2.
Didalam hutan hujan tropis, tanaman ini tidak dapat tumbuh karena terlalu
lembab dan tidak mendapat sinar matahari karena ternaungi kanopi tumbuhan yang
lebih tinggi.
3.
Sinar matahari harus langsung mengenai daun kelapa sawit. Lama penyinaran
matahari rata-rata 5-7 jam perhari.
4.
Angin tidak mempengaruhi pertumbuhan karena bentuk daun yang sedemikian rupa
sehingga tidak mudah dirusak angin.
5.
Benih kelapa sawit mengalami dormansi (keadaan sementara tanaman) yang cukup
panjang.
6.
Diperlukan aerasi yang baik dan temperatur yang tinggi untuk memutuskan masa
dormansi agar bibit dapat berkecambah.
7.
Pada proses perkecambahan diperlukan kelembaban 60-80% dengan temperatur 35ºC.
8.
Curah hujan tahunan antara 1.500-4.000 mm, optimal 2.000-3.000 mm/tahun.
Media tanam kelapa sawit yang baik adalah sebagai berikut:
1.
Tanah yang baik untuk budidaya kelapa sawit harus mengandung banyak lempung,
beraerasi baik dan subur.
2.
Tanah harus berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup
dalam, tidak berbatu.
3.
Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial yang meliputi tanah gambut,
dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.
4.
Tanah memiliki derajat keasaman (pH) antara 4-6.
5.
Ketinggian tempat yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kelapa sawit antara 1-400
m dpl.
6.
Topografi datar dan berombak sampai bergelombang.
7.
Kelerengan ideal berkisar antara 0 sampai 25%.
BAB III
BAHAN
DAN METODE
1. ALAT DAN BAHAN
Alat-Alat
praktikum
Alat-alat yang digunakan antara lain:
-
Cangkul
-
Sekop
-
Meteran
-
Timbangan
-
Ember
-
Gembor
-
Parang
-
Polybag
-
Alat
tulis
Bahan
Praktikum
Komentar